Refleksi Hari Bangkit PII Ke 68

| Selasa, 26 Mei 2015




Yoesdi Ghozali, Anton Timur Djaelani, Amien Syahri dan Ibrahim Zarkasji
 
Bilamana mereka masih hidup, tentu mereka akan ingat :
“geletar pukulan palu diatas meja pada pukul 12 malam yang seakan akan memakukan lukisan jiwa segenap pelajar Islam yang ingin berpadu dalam semboyan “kita berpadu sejak sekarang juga”. Saat itulah Pelajar Islam Indonesia berdiri sebagai organisasi untuk mengatur perjuangan ummat pada masa yang akan datang , dengan perpaduan kedalam sebagai saran pertama-tama”
(Amin Sjahri, dalam Majalah Tunas PII tahun 1949) .

Mereka adalah pahlawan yang penuh jasa, kegelisahan telah mereka tumpahkan dalam buah prestasi untuk ummat Islam. Lebih dari 68 tahun yang lalu mereka telah berjuang dan memutuskan sebuah azzam yang sangat kuat. Sebuah azzam yang kini sudah tertunai untuk ummat ini. Dan kini, saatnya kita menunaikan azzam kita…..
Pelajar Islam Indonesia mempunyai tugas yang mulia untuk melanjutkan kehidupan ummat Islam di Indonesia dalam sepanjang masa. Untuk tetap menjaga agar ilmu tetap hidup dalam masyarakat. Kepemimpinan tetap lahir dan berkembang hingga mencapai cita-cita yang dikehendaki dalam Islam.
Perjuangan itu tentu membutuhkan keseriusan dan upaya yang sungguh-sungguh. Keseriusan dan kesungguhan itu akan terlihat dari sebuah gerakan yang visioner dan terencana. Sebuah gerakan yang kokoh sebagaimana sebuah bangunan yang tidak rubuh ditelan usia. Seperti sebuah pohon yang menjulang yang tak runtuh disapu badai. Seperti sebuah karang yang tak terusik dilanda gelombang. Namun juga seperti rumput yang lemah lembut, ketika angin ribut menyapu, ia tetap hidup membuat alam tetap menghijau dalam pandangan mata.
Tentu, kita berharap organisasi Pelajar Islam Indonesia tetap mampu memberikan darma baktinya kepada ummat Islam seperti yang sudah ada selama 68 tahun lebih ini. Dan tentu, kita berharap ada peningkatan dalam bangunan dakwah pendidikan dan kebudayaan yang selama ini kita lakukan. Tentu, kita tetap semangat, berusaha untuk adil-jujur-bijaksana dalam langkah usaha kita.
Tujuan kita yang sejak dari semula tetap sama, yakni kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan yang sesuai Islam bagi segenap rakyat Indonesia dan ummat manusia adalah suatu cita-cita sekaligus semangat yang membuat kita untuk terus tetap belajar, berlatih, berorganisasi dan bergerak. Tujuan itu bukan sebuah mimpi-mimpi kosong yang tiada berguna. Tapi tujuan itu sesungguhnya adalah sebuah harga yang tiada terkira yang menjadi nilai dan makna bagi pergerakan kita. Itu adalah sesuatu yang membuat kita tahu, bahwa kita ada untuk sebuah kebaikan dan kemanfaatan terbaik bagi ummat manusia.
( 24 Mei 2015 )
Peringatan Hari Bangkit PII Ke 68 yang diselenggarakan PII Tegal dan KB PII Tegal
di RM Amarasa Jl Gajah Mada No 96 Kota Tegal
yang dimeriahkan dengan pentas seni seperti Hadroh ,Pembacaan Puisi,dan Sebuah atraksi Sulap
dan ditutupdengan Tausiyah yang disampaikan langsung oleh Kanda Abdullah Mohammad Sungkar












0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲